TTM


"Jagong maning @Graha Saba Buana" begitulah status fb yang ditulis salah satu kawan lek Narto. Setelah bulan Suro lewat, biasanya kita kembali disibukkan dengan acara jagong atau pesta perkawinan salah seorang sahabat atau tetangga kita. Nampak kemeriahan dan kebahagiaan yang bisa kita lihat pada saat jagong tersebut. Yang punya rumah nampak gagah dan cantik dalam balutan busana adat yang adiluhung. Belum lagi dekorasi dibuat untuk mendukung acara yang memang sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Beberapa among tamu juga berjajar rapi di sepanjang jalan yang akan dilewati kedua mempelai yang pada hari itu untuk menyambut Sang Raja sehari. Semuanya tersenyum, gembira menyambut kedatangan tamu yang datang sebelum pengantin masuk ke pelaminan. Dengan busana dan dandanan terbaik, para tamu pun seolah tak mau ketinggalan ingin menjadi saksi bahwa sepasang kekasih kini sudah resmi bersanding menjadi sepasang suami istri.

Perkawinan, menjadi sebuah lembaga yang sah  serta diakui negara dan agama. Sah untuk hidup bersama dan memiliki keturunan seperti yang diajarkan pada tiap ajaran agama. Perkawinan tidak hanya berhenti pada bayangan suasana manis dan romantis yang bisa terlihat seperti pada acara "Mantu". Dalam kehidupan yang sesungguhnya, kedua pasangan dihadapkan pada persoalan - persoalan dan kenyataan yang selama ini tertutup dengan romantisme dikala masa pacaran. Kedua insan ini harus bisa mengatasi segala perbedaan sudah ada sejak dulu dan muncul setelah kehidupan berkeluarga. Bahkan hal yang sepele bisa menjadi ganjalan pada saat dua manusia hidup bersama. Untuk mengatur diri sendiri saja sulit, apalagi harus mengatur orang lain. Belum lagi jika sudah ada keterlibatan orang tua dalam rumah tangga pengantin baru, awalnya sih mungkin bisa diterima, tapi setelah berjalan 2 atau 3 bulan???Pasti semua pasangan akan mengalaminya.

Hari ini 12 Februari 2012, genap 1 tahun Lek Narto dan Istri merayakan hari perkawinan. Banyak hal yang terjadi dan sudah dialami bersama dalam kehidupan rumah tangga. Dulu pada saat pacaran, semuanya terlihat manis dan indah layaknya Anda semua ketika pacaran. Tidak ada kata - kata yang menyakitkan, jarang ada kata marah, semua dirangkai dalam balutan rayuan dan sanjungan yang tersembunyi dalam kebohongan diri. Tapi itu saya anggap wajar, namanya saja baru kejar sasaran, ya to?Namun sekarang, weleh...kalau dihitung dalam 1 tahun ini mungkin sudah banyak rasa anyel, mangkel dan dongkol terhadap pasangan. Kalau boleh dikonkritkan, mungkin dalam setahun ada 68 kali pertengkaran atau grundelan kecil yang sudah terjadi, brarti rata - rata 1 minggu sekali bahkan mungkin lebih pasti ada cek - cok :p. Sebulan atau 2 bulan setelah pernikahan mungkin disebutnya bulan madu, tapi setelah itu adalah bulan "Padhu" (Padhu adalah bahasa jawa yang berarti bertengkar ).  

Yah...dalam kehidupan berumah tangga, padhu adalah ungkapan rasa sayang, seolah menjadi penyedap dalam setiap racikan peristiwa yang dialami bersama. Lek Narto dan istri selalu berusaha memegang komitmen yang ditawarkan oleh Imam ( Romo Alip ) pada saat pemberkatan perkawinan dulu. Beliau menawarkan untuk selalu menghadirkan TTM dalam kehidupan rumah tangga. Lho ko TTM?Bukankah TTM itu Teman Tapi Mesra seperti lagunya Mbak Maya Estianti bersama Mulan Jameela yang kalau nyanyi selalu ada desahannya itu?Tenang dulu bos, TTM merupakan tips dari Romo Alip bagi siapa saja yang akan menjalani kehidupan rumah tangga, jadi bagi Anda yang belum nikah juga bisa ambil tips ini sebagai bekal ko...
TTM ( Tolong, Terima kasih, Maaf )
  1. Tolong. Walaupun kita sudah menjadi satu keluarga, lebih baik jika menginginkan pasangan melakukan sesuatu harus diawali dulu dengan kata "Tolong". "Mah...tolong papah dipijit dong" pasti akan terasa mesra dan pasangan akan melakukannya dengan senang hati.
  2. Terima kasih. Dalam kehidupan sehari - hari tentu kita sering mengucapkan kata terima kasih jika orang lain melakukan sesuatu atau memberikan sesuatu yang bermanfaat. Tapi bagaimana kalau di rumah?sesering apakah mengucapkan kata "Terima kasih" kepada pasangan?mungkin Anda bisa berdalih " Ah...itu kan sudah menjadi kewajibannya.". Tapi pasangan akan bahagi dan merasa dihargai karena Anda mengucapkannya dengan tulus atas sesuatu yang sudah dilakukannya. " Makasih ya Bune sudah membuatkan secangkir kopi yang manis..." Bukankah hal ini akan menyenangkan pasangan?
  3. Maaf. Kata yang pendek dan mudah untuk ditulis namun terkadang susah jika harus diucapkan. Sebagai pasangan tentu kita tidak luput dari yang namanya kesalahan, lupa, ketidak sengajaan, beda pendapat dan hal lain yang menyakitkan hati. Jangan pernah ada gengsi kepada pasangan apabila memang bersalah. Mulailah untuk meminta maaf terlebih dahulu, jangan menunggu sampai berganti hari. " Maafkan Papah ya Mah, tadi sudah menuduh yang bukan - bukan " Berani kan bilang seperti itu?
Itulah tips yang masih Lek Narto bawa dalam setahun ini, bukan bermaksud menggurui, hanya berbagi info. Doakan Lek Narto agar bisa membawa tips ini sampai besok jadi Kakek dan Nenek...

Jika hati adalah matahari, maka perhatian adalah sinarnya
Memberi kehangatan bagi siapa saja yang berada di dekatnya
Dan aku mendapatkan lebih darinya
Aku menyebutnya cinta

Happy Annversary juga bagi Anda yang merayakannya, semoga bahagia...



gambar dari kabarlumajang.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Kartu Peringatan 1000 Hari (utk nasi Box)

Contoh - contoh hasil pengecoran logam

Panase Srengenge, Kabeh Melu Nyonggo