Ketemu Gali Pawon

Sebelum saya teruskan ceritanya, mungkin tidak banyak yang mudheng akan judul yang saya pilih di atas. Ok akan saya bedah dulu menurut kosa katanya.

Ketemu = bertemu. berjumpa
Gali = penjahat, perampok
Pawon = dapur, ruang memasak

kalo digabungkan kira - kira artinya = bertemu dengan orang - orang yang sukanya / hobinya membuat onar isi dapur dan masakan ( A.K.A tukang makan )

Hari ini, Jumat 4 Februari 2011 dari pagi hingga malam kondisinya hujan terus, sampai - sampai sungai yang melintasi kota Solo meluap sampai jauh. Dengan kondisi yang demikian, Lek Narto dan Gendhuk Sukem tetep saja nekat untuk pi - pitan muter Solo untuk menghilangkan suntuk akibat hujan seharian.

" Rasa dingin pada awalnya tidak terasa, tapi lama lama ko ya membuat perut menjadi lapar ya Nduk???" kata Lek Narto ke Genduk Sukem yang mendekap erat di belakangnya
" Ho oh Mas, ternyata adem ki, marai luwe wae "jawab Genduk merasakan hal yang sama.
"Lha pilih jajan soto opo steak?" tawaran Lek Narto yang rodo kemaki soale bar gajian.
" Steak yo boleh Mas..." sambut Genduk dengan suka cita.

Akhirnya Lek Narto dan Genduk Sukem akhirnya memutuskan untuk jajan mengisi perut yang keroncongan. Dan disinilah awal cerita yang sesungguhnya terjadi. Baru saja membuka pintu warung, tiba - tiba terdengar suara yang memanggil. Pandangan Lek Narto beralih dari Mba Penjaga kasir yang lumayan manis menuju ke arah sekelompok anak - anak Mudika Mojosongo yang baru saja pulang tugas koor.

" Lek Narto..." teriakan anak - anak muda teman Lek Narto
" Weladalah, kowe to?ono acara opo iki?"sahut Lek Narto yang segera tahu konsisi anak - anak ini( jajan kalo ada yang traktir hehehe...piss bro )

lek Narto dan Genduk langsung saja bergabung dengan mereka karena suasananya memang seru, dan langsung pesan makanan karena memang sudah lapar. 
Setelah pesanan diantar, mulailah Lek Narto menyantap pelan - pelan karena memang piring dan dagingnya panas ( pertama kali jajan steak, Lek Narto keslomot tangane ). Tapi ada yang aneh, anak - anak ini sudah makan dan sudah habis, tapi ko belum pulang ya???gumam Lek Narto curiga.

" Wah matur nuwun Lek wis gelem bergabung nang mejo kene" celotehan khas anak - anak 

Lek Narto cuma cengar cengir, udah hafal kelakuan anak - anak ini jika jajan di warung. Tapi Lek Narto tetep cuek aja sambil meneruskan makanan. Sampai akhirnya makanan di piring habis, si anak - anak ini belum juga pulang.

" Ngalamat elek ki..."batin lek Narto, yang sudah paham kalo mau di Gedhag / "Palak" ama anak - anak ini.

Setelah nyruput lemon tea anget, obrolan - obloran masih berlanjut seputar ilmu menggelitik iman supaya ada yang mau mbayari, pokoke saling menunggu siapa ini yang mbayari. Duit kas ato urunan, atau mungkin mau dibayari???kira kira itulah jalan pikiran meraka yang sudah Lek Narto ketahui karena Lek Narto juga pernah menjadi seperti di Mudika Mj9, kelakuane yo koyo ngono hahaha...

Akhirnya karena sudah kenyang dan sudah jam 9, Gendhuk Sukem mengajak pulang. Karena pekewuh dan terpengaruh sentilan anak - anak Mudika Mj9, Lek Nartopun tergerak hatinya untuk " ngopeni" anak - anak tadi walopun tidak semuanya.

" Nyoh tak bayari separo, kurangane duit kas wae lho ya?!"kata Lek Narto kepada anak - anak
" Wah matur nuwun lho Bang...kwe mau salah mlebu warung iki" Ejekan anak - anak riang karena merasa menang....dan ceritanya bubar

Disini Lek Narto bukan mau pamer atau tidak suka dirusuhi anak - anak Mudika Mj9. Tapi justru sebaliknya, ketemu secara tidak sengaja tadi merupakan sebuah kejutan yang membuat senang dan riang. Makan menjadi seru, gak hanya berdua saja tapi ada yang menemani. Ketemu Mudika pasti suasana menjadi gaduh, saling ejek tapi gak pake dendam.
Satu kebiasaan yang selalu turun temurun di ajarkan adalah Kemampuan untuk membuat orang menjadi iba pada mereka( alias golek gratisan hahaha...), yang selalu suka dan bangga untuk " merusak perekonomian rumah tangga orang "sehingga sebutan Gali Pawon tetap berada di pundak mereka.

Viva Mudika Mojosongo...
Viva paduan suara Mudika Remukan Suanten


Kelompok koor " Remukan Suanten "
Mesra selalu

Saya selalu bangga bisa menjadi bagian dari kalian...

Komentar

  1. hahahaha...biasane memang begitu Lek, apalagi yang sudah kerja,
    dulu pas kerja di Mikael dolan sama anak STM maupun mahasiswa selalu berarti mbayari mereka jajan, sekarang pas kembali jadi mahasiswa hehehe...sama saja.

    kapan yo ketemu Lek Narto, tak melu "nggedhag" hahahaha....

    BalasHapus
  2. sing penting kan seru lik
    karo ABG-ABG
    hahaha

    BalasHapus
  3. luwih seru meneh nek aku melu.hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Monggo berdiskusi...

Postingan populer dari blog ini

Membuat Kartu Peringatan 1000 Hari (utk nasi Box)

Contoh - contoh hasil pengecoran logam

Panase Srengenge, Kabeh Melu Nyonggo