Menulis
Ternyata benar, tantangan terberat dalam memiliki blog adalah konsistensi untuk menghasilkan “tulisan” yang bisa diposting. Semenjak liburan akhir tahun Desember kemarin, Lek Narto belum bisa duduk konsentrasi untuk bisa menulis. Selain rasa malas yang menang dalam peperangan di diri Lek Narto, faktor terbesar lain adalah adanya tugas – tugas dari kampus yang harus diselesaikan, disambut juga dengan masa ujian ( ah…alesan…). Bukan sembarang tugas lho, tapi tugas ini agak special bagi Lek. Ada 6 modul praktikum yang harus diselesaikan dengan ditulis tangan, yah betul ditulis tangan…terpaksa deh Lek Narto mengeluarkan jurus tulisan tangannya yang sudah lama terpendam.
Ngomong – ngomong soal menulis, ternyata arti menulis sendiri jaman sekarang sudah mengalami pergeseran makna. Selama ini dalam kehidupan sehari – hari, menulis kita artikan sebagai aktivitas merangkaikan huruf demi huruf menjadi kata, dan akhirnya menjadi kalimat yang dilakukan dengan menggunakan alat tulis pensil atau ballpoint di atas media entah kertas atau lainnya. Kalo jaman dahulu medianya di atas batu atau pada dinding gua, dan biasanya tulisan dalam bentuk gambar.
“Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan menggunakan gambar, contohnya tulisan hieroglif (hieroglyph) pada zaman Mesir Kuno.” Sumber : Wikipedia
Jaman sekarang, kalo orang mengucapkan kata “menulis “, belum tentu yang dilakukan adalah menulis dalam arti yang sebenarnya. Seorang penulis buku sekarang menggunakan bantuan komputer untuk menuangkan idenya untuk bisa dicetak, seorang kekasih menyatakan perasaan rindunya kepada sang kekasih dengan SMS, seorang kantoran mengirimkan undangan atau laporan melalui email. Tulisan tangan hampir tidak pernah kita lakukan sekarang, semua sudah dipermudah dengan kecanggihan teknologi, termasuk Lek Narto sekarang ini, sedang “ menulis” untuk blog dengan laptop jadulnya. Jadi mungkin, aktivitas mengetik, pencet – pencet keypad hp, memiliki padanan arti yang sama dengan kata menulis, atau dalam pelajaran Bahasa Indonesia disebut juga Homonim, ini pendapat pribadi saya lho...
Disayangkan, kegiatan yang bersifat personal menjadi tergeser akibat kemajuan teknologi. Lek Narto masih ingat, dulu pas handphone baru menjadi trend, Lek Narto pernah menulis surat untuk pacarnya Lek Narto dengan selembar kertas surat yang wangi. Setelah menerima dan membaca suratnya, pacar Lek Narto pun langsung telpun dan mengatakan “Terima kasih”. Walaupun kata itu sering kita dengar, namun Lek Narto bisa merasakan bahwa kata itu diucapkan dengan perasaan penuh kebahagiaan dan dari dalam hati yang sesungguhnya. Ini membuktikan bahwa tulisan tangan yang Sodara berikan untuk seseorang tidak hanya sekedar wujud fisiknya, namun Sodara memberikan segenap perasaan, emosi, waktu, dan segalanya ketika menulisnya.
Tidak ada salahnya, walaupun sekarang sudah ada seperangkat alat computer, handphone, Sodara mencoba menulis dengan tangan Sodara sendiri, dan berikan itu untuk orang special dalam hidup Sodara. Itu adalah hal yang sangat spesial di jaman sekarang.
Bagimana menurut sodara – sodara?
luar biasa ndan,,benul itu..
BalasHapus@cahyo p.a
BalasHapusMatur nuwun sedulur lanang...
matur nuwun sampun mampir
saya sih jarang menulis, cuma sering mengetik,, hha
BalasHapus@fizer0
BalasHapusWah akeh tunggale Bos, makane pas dapat tugas menulis, bentuke koyo tulisan dokter ra lulus. sing lulus wae tulisane ra cetho, po maneh sing ra lulus hahaha...