Antara Helm, Polisi dan Kepala…


Sodara – sodara pasti pernah kan bepergian naek motor?Ini yang yang saya tanya Cuma yang pernah naik ato diboncengin motor lho…
Yo maap kalo yang hanya punya mobil pasti bepergiannya cuma bawa mobil hehehe… nah, suatu kali ada kejadian seperti ini

“Ayo to Mbah, udah telat ini…”, seru lek Narto kepada Mbah Dumeling
“Bentar to, Simbah baru cari helm.”Jawab Mbah Dumeling
“Kan Cuma dekat, gak usah pake helm, gak ada polisi juga ko Mbah!!”sahut Lek Narto yang udah terburu – buru
Kemudian Mbah Dumeling dengan sedikit menghela nafas( biar keliatan bijaksana, padahal ngos – ngosan…) mulai menjawab " Terkadang kita itu tidak tahu apa yang kita lakukan, peraturan dibuat bukan untuk dilanggar, bukan untuk menyusahkan, tapi justru untuk kemudahan, kebaikan…. Lampu masih merah tetap nyelonong karena gak ada Polisi, gak pake helm karena cuma dekat dan masih banyak lagi lainya. Kita hanya berfikir tentang ini boleh dan itu tidak boleh, peraturan dipandang sebagai hal yang mengganggu, sehingga ketika kita bisa " lolos" dari  perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan, ada rasa bangga menjadi orang yang selamat dari sanksi peraturan."
" Akan lebih baik jika kita bisa memandang dari sudut pandang perlu dan tidak perlu. Coba bayangkan kalo kamu naik motor cuma dekat tidak pakai helm dan kebetulan kamu ngglundung( jatuh.red )ke aspal...sing benjut kepalane sopo?kepalamu opo kepalane pak Polisi kae?opo aspale?" tanya Mbah Dumeling ke Lek Narto.
" Yo jelas kepalaku to Mbah..." sahut Lek Narto sigap.
" Makane to, yen kamu bisa memandang peraturan kuwi dengan cara" perlu atau tidak perlu", kamu gak perlu ngenteni ada polisi trus baru pake helm...karena kamu pake helm bukan untuk pak polisi tapi karena kamu masih sayang kepalamu..." wejangan Si Mbah ke Lek Narto.
Lek Narto yang menerima wejangan tadi hanya manthuk - manthuk membayangkan dia juga pernah gak pake helm jika bepergian sekitar rumah, sambil cengar - cengir karena kesemet Mbah Dumeling yang memang sok bijaksana ini.
Bagaimana pendapat sodara – sodara?

Komentar

  1. wah, blogger nda...hahaha..

    tulisan yg menarik Lek Narto!

    BalasHapus
  2. Iya Mas Indra, masih nuwbi ki, mohon bimbingannya...nuwun

    BalasHapus

Posting Komentar

Monggo berdiskusi...

Postingan populer dari blog ini

Membuat Kartu Peringatan 1000 Hari (utk nasi Box)

Contoh - contoh hasil pengecoran logam

Panase Srengenge, Kabeh Melu Nyonggo